Skandal Memilukan di Bangkalan: Pengasuh Ponpes yang Juga Mantan DPRD Diduga Lecehkan Santriwati

Sebuah dugaan kasus lecehkan santriwati mengguncang Kabupaten Bangkalan, Madura. Seorang tokoh agama yang juga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sekaligus pengasuh pondok pesantren (ponpes) ternama di wilayah tersebut dilaporkan atas dugaan melecehkan santriwati di bawah umur. Laporan ini telah diterima oleh Kepolisian Resor Bangkalan dan saat ini tengah dalam tahap penyelidikan intensif. Dugaan tindakan lecehkan santriwati ini sontak menimbulkan kemarahan dan keprihatinan mendalam di tengah masyarakat Bangkalan. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut mengenai kronologi dugaan kasus pelecehan santriwati ini dan langkah-langkah yang diambil oleh pihak berwajib.

Laporan Dugaan Lecehkan Santriwati Mencuat di Polres Bangkalan

Informasi yang diperoleh dari Polres Bangkalan pada Selasa, 22 April 2025, mengonfirmasi adanya laporan terkait dugaan pelecehan santriwati. Terduga pelaku dalam kasus ini adalah seorang pria berinisial KH (55 tahun), yang dikenal sebagai pengasuh salah satu ponpes besar di Bangkalan dan pernah menjabat sebagai anggota DPRD setempat. Korban dalam dugaan tindakan pelecehan santriwati ini diduga merupakan beberapa santriwati yang masih berusia di bawah umur. Pihak kepolisian segera bertindak setelah menerima laporan untuk melakukan serangkaian penyelidikan guna mengungkap kebenaran kasus ini.

Polres Bangkalan Lakukan Penyelidikan Mendalam Kasus Lecehkan Santriwati

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bangkalan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Arif Budiarto, S.I.K., dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Bangkalan pada hari ini, Selasa, 22 April 2025, pukul 11.00 WIB, membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan santriwati yang melibatkan seorang tokoh terkemuka di wilayahnya. Beliau menyatakan bahwa tim penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bangkalan tengah bekerja keras mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan dari para saksi, termasuk korban dan pihak terkait lainnya. “Kami akan menangani kasus dugaan lecehkan santriwati ini dengan serius dan profesional. Keadilan bagi korban adalah prioritas utama kami,” tegas AKBP Arif Budiarto. Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak berwajib.

Reaksi Masyarakat dan Langkah Pihak Berwenang Terkait Dugaan Lecehkan Santriwati

Masyarakat Bangkalan menunjukkan reaksi yang beragam atas mencuatnya dugaan kasus lecehkan santriwati ini. Kecaman terhadap tindakan asusila, terutama yang dilakukan oleh seorang tokoh agama dan pendidik, mengalir deras. Sementara itu, pihak Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan menyatakan keprihatinannya dan akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta yayasan pesantren untuk mengambil tindakan tegas jika terbukti adanya kasus lecehkan santriwati.