Jantung Koroner dan Rokok: Hubungan Mematikan yang Sering Diabaikan di Bangkalan

Jantung koroner adalah penyakit serius yang menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan di Bangkalan, hubungannya dengan kebiasaan merokok seringkali diabaikan, padahal merupakan faktor risiko yang sangat mematikan. Asap rokok, baik yang dihirup secara aktif maupun pasif, membawa zat-zat beracun yang secara langsung merusak sistem kardiovaskular, memicu serangkaian proses yang berujung pada penyempitan pembuluh darah jantung.

Setiap hisapan rokok memasukkan ribuan zat kimia berbahaya ke dalam tubuh, seperti nikotin dan karbon monoksida. Nikotin menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah, memaksa jantung bekerja lebih keras. Sementara itu, karbon monoksida mengurangi jumlah oksigen yang dibawa oleh darah ke jantung, menyebabkan jantung kekurangan pasokan vital ini. Selain itu, bahan kimia dalam rokok merusak dinding arteri, memicu proses aterosklerosis—penumpukan plak lemak di dalam pembuluh darah.

Penumpukan plak ini secara bertahap mempersempit arteri koroner, yaitu pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan nutrisi ke otot jantung. Ketika penyempitan ini menjadi kritis, aliran darah ke jantung terhambat, menyebabkan nyeri dada (angina) atau bahkan serangan jantung mendadak jika sumbatan terjadi secara total. Data menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit jantung koroner dibandingkan non-perokok, bahkan dengan jumlah rokok yang sedikit.

Di Bangkalan, seperti di banyak daerah lain, kesadaran akan bahaya rokok terhadap jantung mungkin belum sepenuhnya merata. Banyak individu mungkin tidak menyadari bahwa kebiasaan merokok, bahkan yang sudah berlangsung puluhan tahun, secara diam-diam menggerogoti kesehatan jantung mereka. Kampanye anti-rokok dan edukasi kesehatan mengenai bahaya rokok terhadap jantung koroner perlu terus digencarkan, terutama di kalangan usia muda yang rentan memulai kebiasaan ini.

Masyarakat Bangkalan perlu memahami bahwa berhenti merokok adalah langkah paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Bahkan setelah bertahun-tahun merokok, berhenti dapat secara signifikan menurunkan risiko tersebut. Kesadaran dan tindakan nyata dari setiap individu adalah kunci untuk memutus mata rantai hubungan mematikan antara rokok dan jantung koroner, demi terciptanya masyarakat Bangkalan yang lebih sehat dan sejahtera.