Miris di Bangli: Lansia Diduga Pukuli Gadis 19 Tahun Akibat Penolakan

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Banjar Pulasari, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali. Seorang pria lanjut usia (lansia) berinisial IGNS (70 tahun) diamankan oleh pihak kepolisian Sektor Bangli setelah diduga melakukan pemukulan terhadap seorang gadis berusia 19 tahun berinisial NM. Peristiwa lansia pukuli gadis ini diduga terjadi pada Selasa sore, 22 April 2025, sekitar pukul 17.00 WITA di kediaman korban dan langsung menganiayanya usai di tolak oleh gadis tersebut.

Berdasarkan keterangan saksi mata dan laporan korban kepada pihak kepolisian, insiden lansia pukuli gadis ini bermula ketika pelaku mendatangi rumah korban. Belum diketahui secara pasti maksud kedatangan pelaku, namun diduga kuat terkait dengan penolakan cinta atau ajakan yang disampaikan oleh pelaku kepada korban. Korban NM kemudian diduga menolak ajakan atau maksud dari lansia pukuli gadis tersebut, yang kemudian memicu emosi pelaku hingga berujung pada tindakan kekerasan fisik.

Kapolsek Bangli, Kompol I Wayan Sudiarta, saat dikonfirmasi di kantornya pada Rabu pagi, 23 April 2025, membenarkan adanya laporan dan penangkapan terkait kasus lansia pukuli gadis ini. “Kami telah menerima laporan dari korban dan mengamankan pelaku berinisial IGNS. Saat ini, pelaku sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolsek Bangli untuk mengetahui motif pasti dari tindakan pemukulan tersebut,” ujar Kompol I Wayan Sudiarta. Pihak kepolisian juga telah melakukan visum terhadap korban untuk mengetahui jenis dan tingkat luka yang dialaminya.

Insiden lansia pukuli gadis ini tentu saja menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat Bangli. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwajib. Kompol I Wayan Sudiarta juga menekankan pentingnya menghormati hak dan privasi setiap individu, serta menolak segala bentuk kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan secara profesional dan transparan untuk menegakkan hukum sesuai dengan perbuatan pelaku. Korban NM saat ini didampingi oleh pihak keluarga dan mendapatkan penanganan medis serta psikologis akibat trauma yang dialaminya.